Oct 4, 2013

Tahu Gejrot, Tahu yang Penuh Sensasi Kuah dari Cirebon


Tahu Gejrot adalah sejenis tahu kulit yang dibuat dari sari kedelai. Kekhasan dari tahu gejrot adalah rasanya yang tawar, berwarna pucat pasi dengan tekstur kulit yang tebal dan isi yang agak kosong. Inilah pembeda tahu gejrot dengan tahu sumedang, tahu petis, tahu bandung, atau tahu-tahu yang lainnya.

Tahu jenis ini sudah sangat identik sebagai salah satu kuliner khas dari Cirebon. Tapi jangan salah, masing-masing wilayah di Cirebon memiliki kekhasan kulinernya masing-masing, dan tahu gerjrot ini hanya diproduksi di Ciribon timur. “gejrot” adalah istilah dalam bahasa sunda ketika air mencimprat karena sebuah tekanan.

Diberi nama Tahu Gejrot karena penyajiannya tidak bisa terlepas dari racikan kuah. Kuahnya tidak sembarang, melainkan menjadi keharusan menggunakan rebusan gula merah dengan perasa garam secukupnya, kemudian dicampur dengan hasil ulekan cabe rawit dan bawang merah mentah.

Sensasi “gejrot”nya berasal dari irisan tahu yang kecil dengan tekstur isi yang cenderung kosong, mampu menyerap kuah dan akan memuncrat ketika digigit. Inilah salah satu sensasi makan tahu gejrot yang asik dengan pasangan kuahnya. Bayangkan jika tahu petis yang bertekstur kulit tipis dan isi yang cenderung padat dengan rasa yang asin jika kita celupkan pada kuas rebusan gula merah, maka tidak ada sensasi “gejrot”-nya karena tahu petis bukanlah tahu gejrot.

Apalagi tahu sumedang dengan rasanya yang asin, maka jika disajikan dengan kuah rebusan gula merah yang guris maka akan makin asin. Pokoknya hanya tahu gejrot yang pantas disajikan dengan kuah rebusan gula merah.

Tahu gejrot yang sudah identik sebagai kuliner khas Cirebon, memang hanya diproduksi dan bersumber dari Cirebon. Salah satunya terdapat di Desa Jatiseeng, Kec Ciledug- Kab Cirebon. Berjarak 70-an KM ke arah timur dari Kota Cirebon dan 5-an KM ke arah barat laut dari alun-alun Kecamatan Ciledug.

Di sana terdapat komplek pabrik tahu yang telah berdiri sejak tahun 1968-an yang dikelola secara turun temurun. Pemasarannya telah tersebar hingga ke Bandung, Jakarta, Semarang dan beberapa kota besar lainnya di Pulau Jawa. Ketahanannya yang mencapai 5-7 hari menjadi batas pemasaran tahu yang khas disajikan dengan kuah ini.

Cara penyajian dari tahu gejrot ini seolah telah menjadi rumus matematik yang akan ganjil ketika salah satu resep tidak terpenuhi. Atau hanya dimakan tahunya saja seperti tahu lain. Bahan paling utama dalam sajian ini adalah tahu gejrot. Bahan utama ini tidak bisa diganti dengan tahu Sumedang, Tahu Petis atau Tahu Bandung. Harus tahu Gejrot. 

Iris jadi dua dengan garis iris dari sudut ke sudut sehingga membentuk segi tiga. Kemudian siapkan kuah dengan merebus gula merah secukupnya. Setelah rebusan gula merah mendidih masukkan garam secukupnya hingga terasa perpaduan antara rasa manis dan asin menyatu menjadi gurih.

Setelahnya siapkan rendosan bawang merah dan cabe rawit (untuk komposisinya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing) pada sebuah cobek tanah liat, jangan terlalu lembut, cukup sekadar hancur dan melebur antara bawang dan cabainya. Keduanya mentah, tanpa direbus atau digoreng.

Kemudian kucurkan kuah rebusan gula tadi ke atas cobek yang terdapat rendosan atau ulekan bawang merah dan cabai rawit mentah, aduk hingga rata. Siapkan potongan tahu gejrot pada cobek yang terpisah, lalu basuhkan kuah dari cobek cabe ke dalam cobek berisi tahu. Maka tahu gejrot pun siap dinikmati.

By : Riska Pricillia (9b)

No comments:

Post a Comment